Senin, 28 Februari 2011

APLIKASI MATEMATIKA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PSIKOLOGI

APLIKASI MATEMATIKA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PSIKOLOGI

Mungkin kebanyakan dari kita banyak yang tidak tau bahwa hubungan matematika dalam bidang psikologi sangatlah erat dan berkaitan satu sama lain. Matematika adalah ilmu yang berkaitan erat dengan penghitungan dan angka-angka numerik. Sedangkan, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, perilaku, mental serta perkembangannya. Selintas memang sulit untuk memahami bagian mana yang terkait di antara kedua ilmu tersebut. Bahkan banyak anak-anak yang baru lulus SMA memilih masuk jurusan psikologi hanya untuk menghindari yang namanya metematika.

Tetapi ternyata itu salah besar, misalnya saja dalam bidang pengukuran, karena psikologi adalah cabang ilmu yang pengetahuannya relative muda jadi harus banyak berbuat dalam hal pengukuran ini di maksudkan agar eksistensinya baik di lihat dalam segi teori maupun aplikasi makin mantap, ilmu pengetahuan merupakan cabang ilmu statistika terapan yang bertujuan membangun dasar dasar pengembangan tes yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes yang berfungsi secara optimal, valid, dan reliable.

Statistika adalah cara ilmiah yang mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran, dan penganalisisan data, serta penarikan kesimpulanyang valid berdasarkan penganalisisan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional. Data tentang suatu hal terdiri dari himpunan nila-nilai atau hasil pengamatan yang dicatat. Data-data tersebut di ambil dari suatu kumpulan atau subjek yang di teliti yang mewakili kelompok yang lebih besar yang mencangkup semua subjek yang ingin diteliti. Kelompok kecil yang mewakili keseluruhan subjek yang diteliti disebut sampel. Sedangkan keseluruhan subjek disebut populasi. Sedangkan yang akan diselidiki disebut objek dan yang memiliki sejumlah nilai disebut variabel. Jadi psikologi juga perlu mempelajari matematika dan statistika karena pengumpulan data itu sangat membutuhkan hitung-hitungan.

Pengumpulan data :
Jika kita perhatikan definisi statistika maka fungsi pertamanya adalah mengumpulkan data menata data. Dalam hal ini, data yang baru dikumpulkan disebut data mentah , yaitu data yang belum mengalami pengelolahan apapun.
Pengumpulan data di peroleh dengan cara sebagai berikut :

1. Pengamatan (observasi)

Pengamatan adalah cara pengumpulan data dengan mengamati secara langsung subjek yang diteliti.

2. Penelusuran literature

Penelusuran literature adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada dari penelitian sebelumnya. Penelusuran literature disebut juga pengamatan tidak langsung.

3. Penggunaan kuesioner (angket)

Penggunaan kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap subjek yang diteliti.

4. Wawancara (interview)

Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan Tanya jawab langsung kepada subjek yang diteliti.

Berdasarkan banyaknya data yang diambil, terdapat 2 cara pengumpulan data :

1. Sensus
Sensus adalah cara pengumpulan data dengan meneliti satu persatu setiap anggota populasi.

2. Sampling
Sampling adalah cara pengumpulan data dengan meneliti sebagian anggota populasi saja (sampel).

Berdasarkan pengertian diatas, dibawah ini adalah salah satu contoh kasusnya :

Ø Data berdasarkan dari sampel 17 14 15 15 13 16
cari :
a. Berapa range data tersebut ?
b. Berapa rata-rata sampel ?
c. Modus ?
d. Median ?

jawabannya :
a. Range = (Nilai max-nilai min)
17 – 13 = 4

b. Rata² sampel = jumlah data = 90 = 15
Banyak data 6

c. Modus (nilai yang sering muncul) = 15

d. Median (nilai tengah) = n + 1 = 6 + 1 = 3,5
2 2
Letak median : 17 14 15 15 13 16
= 15 + 15 = 15


Kegiatan pengukuran psikologis juga sering di sebut sebagai tes, tes adalah suatu kegiatan mengamati dan mengumpulkan sempel tingkah laku yang di miliki individu secara terstandard, sebagai contoh adalah tes psikometri di mana kita akan mengetahui tingkat kecerdasan kita bila tidak di ukur? Dan bagaimana kita dapat mengetahui jika alat ukur itu valid dan dapat di percaya?. Dan di sinilah peran psikometri, karena psikometri berupaya untuk membuat alat ukur yang dapat di percaya berdsarkan prinsip prinsipnya, karena psikometri meliputi semua aspek psikologis kita maka psikometri sering kali di sebut dengan psikotest untuk semua pengukuran yang berbasis psikologi.

Ada banyak jenis pengukuran dalam psikologi di antaranya adalah tes binet dan tes intelegensi. Awal munculnya tes Binet ini pertama kali di kembangkan oleh Binet dan Simon skala ini di kenal dengan nama skala 1905 pada awalnya skala ini di gunakan untuk mengukur dan mengidentifikasi anak anak yang memiliki keterbelakangan. Pada skala ini terdiri dari 30 soal dan di susun dari soal yang paling mudah dan ke yang paling sulit.

Pada skala ke dua pada tahun 1908 jumlah soalnya di tambah dan soal soal tersebut kemudian di kelompokan menurut dengan jenjang umur berdasarkan atas kinerja 300 orang anak normal yang berumur 3 sampai dengan 13 tahun.

Skala ke tiga Binet dan Simon di terbitkan pada tahun 1911 pada tahun 1912 setelah binet meninggal, dalam kongres psikologi intenasional di Genewa, seorang ahli psikologi dari jerman William Sterm mengusulkan koonsep koefisien intelegensi yaitu IQ = MA / CA dan kemudian konsep inilah yang di gunakan secara luas di mana mana.






sumber:
-xxxxxparade.blogspot.com
-wartawarga.gunadarma.ac.id