SIFAT DAN KARAKTER MANUSIA BERDASARKAN LETAK GEOGRAFISNYA
Manusia,atas kuasa tuhan diciptakan dengan beragam sifat dan pribadi yang tentu sangat menarik untuk di telaah secara psikologis.Dengan letak geografis nya yang berbeda,masing2 kelompok manusia memiliki budaya dan keragaman pola hidup serta perilaku mereka sehingga terlihat perbedaan antara budaya satu dan lainnya.
Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang memiliki keanekaragaman di dalam berbagai aspek kehidupan. Bukti nyata adanya kemajemukan di dalam masyarakat kita terlihat dalam beragamnya kebudayaan di Indonesia.Tidak dapat kita pungkiri bahwa kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, karsa manusia yang
menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia.
Tidak ada satu masyarakat pun yang tidak memiliki kebudayaan. Begitu pula sebaliknya tidak akan ada kebudayaan tanpa adanya masyarakat. Ini berarti begitu besar kaitan antara kebudayaan dengan masyarakat.
-Geografi manusia
Cabang geografi non-fisik yang disebut antropogeografi yang fokus sebagai ilmu sosial, aspek non-fisik yang menyebabkan fenomena dunia. Mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lainnya, dan pada transformasi makroskopis bagaimana manusia berperan di dunia.
Bisa dibagi menjadi:
-geografi ekonomi,
-geografi politik (termasuk geopolitik),
-geografi sosial (termasuk geografi kota),
-geografi feminisme
-dan geografi militer.
CONTOH KASUS :
BANGKA BELITUNG
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah, memiliki pantai yang indah dan kerukunan antar etnis. Ibu kota provinsi ini ialah Pangkalpinang.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya adalah bagian dari Sumatera Selatan, namun menjadi provinsi sendiri bersama Banten dan Gorontalo pada tahun 2000. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan pemekaran wilayah dari Provinsi Sumatra Selatan.
Kebudayaan yang tumbuh di Bangka Belitung erat kaitannya dengan dominasi Islam yang diterima dalam masyarakatnya sebagai aturan hukum wajib agama namun tradisi kepercayaan yang melebur pada sistem kepercayaan masyarakatnya masih cukup kental yang berlaku pada penduduk-penduduk perkampungan, suku-suku, serta etnik yang masuk setelah masa kolonial Belanda yaitu Etnik China.
Hukum adat yang mesti dieksekusi oleh raja tentu tidak akan berlaku ketika pemerintahannya sudah tiada. Hukum yang adat yang berlaku sesudahnya adalah hukum yang masih di jalankan oleh pemangku yang ada di bawahnya. Hukum adat yang ada di bawah raja yaitu yang ada pada masyarakat adatnya; misalnya sesepuh turunan raja, kepala kampung, kepala suku. Sedangkan adat-istiadat lokal masyarakatnya ada di bawah para penghulu dan dukun kampung serta sedangkan wewenang tentang perihal tradisi kepercayaan ada pada dukun-dukun, seperti; dukun obat, dukun angin, dukun hujan, dukun hutan, dukun api, dukun madu, dukun buaya, serta dukun di berbagai spesifikasi lainnya.
Raja, kepala suku yang menggelar hukum adat di masa kekuasaannya akan membentuk karakter masyarakatnya yang di kemudian disebut adat masyarakat. Karakter itu akan tercermin dalam sikap masyarakat wilayah tersebut. Misalnya salah satu contoh ketika Cakraninggrat III KA Gending (1696-1700) Raja Balok di Belitung, memberlakukan hukum adat tetukun; yaitu apabila orang asing akan menikahi gadis wilayah itu, harus membayar sejumlah uang kepada ngabehi, serta tak boleh membawa pulang perempuan yang dinikahi tersebut, si lelaki mesti tinggal di wilayah kekuasaan hukum raja.
Dampak tersebut setelah raja dan ngabehi tidak lagi memberlakukan hukum tersebut maka kini terserap dalam tradisi “berebut lawang” di mana penganten laki-laki mesti membayar pada penjaga pintu atau lawang di rumah mempelai perempuan.
Berbagai upaya masyarakat untuk membuat hukum tetukun tersebut menjadi mantap di masanya; secara sikap sosial tentu saja masyarakat setempat mesti terbuka dan memiliki toleransi yang tinggi, hingga setiap orang asing yang menikahi gadis Belitung di masa itu akan betah karena sikap masyarakat yang positif itu. Bagaimana jika ada usaha untuk hanya sekedar menikahi misalnya, tentu saja peran mistik dari dukun menjadi berperan hingga muncul asumsi jika sudah terminum air setempat maka orang tersebut akan betah! Dan kesan yang muncul kemudian adalah asumsi; Jika orang asing sudah menikahi gadis Belitung maka ia takkan bisa pulang lagi ke negeri asalnya.
Belum lagi hukum yang berkaitan dengan pidana dan perdatanya yang membentuk karakter masyarakatnya hingga mereka menghormati hak-hak antar warganya. Misalnya jika seorang membunuh disertai dengan penganiayaan maka hukumannya adalah di gantung sampai mati. Atau jika membunuh dengan alasan pembelaan maka dihukum menjadi budak turun-temurun atau di denda. Jika mencuri hukumannya wajib mengembalikan barang curian disertai dengan denda dan jika tak terbayar akan menjadi budak raja.
Jika seorang mengambil istri orang atau melakukan perzinahan maka hukumannya dibunuh di muka umum. Seorang yang menipu akan sama berat hukumannnya dengan mencuri. Seorang yang berhutang harus membayar kembali hutangnya jika tak terbayar hutangnya maka ia harus bekerja pada seorang yang memberi piutang dengan diperhitungkan upahnya hingga hutang-hutangnya lunas.
Hukum-hukum yang mengatur tentang pemanfaatan tanah dan hutan adatnya juga diatur sedemikian rupa sehingga masyarakat adat tersebut menjadi bijak menggunakan kekayaan alamnya. Hanya orang-orang yang tak tahu adatlah kemudian banyak melanggar sistem yang telah terbentuk dalam masyarakat adat tersebut.
Kelemahan hukum adat Bangka Belitung pada dasarnya tidak pernah diundangkan secara tertulis baik oleh raja, depati, batin, atau pun kepala suku karena masyarakatnya begitu patuh dengan pemimpin mereka. Norma yang tak tertulis itu menjadi titik lemah dalam perkembangan tradisisinya karena kebudayaan selalu bergeser dinamis sehingga pendatang atau yang bukan penduduk asli menjadi ogah untuk menaati hukum adat setempat.
Keunggulan dari norma atau hukum adat yang tak tertulis itu adalah loyalitas dan kebersamaan tetap terjaga pada lingkungan masyarakat adatnya. Ia dengan sendirinya membentuk karakter masyarakatnya menjadi masyarakat yang homogen. Otonomi raja yang pernah mempersatukan masyarakatnya dalam satu simbol kekuasaan akan mencerminkan watak atau karakter tersebut, misalnya pada masyarakat pulau Belitung, mereka homogen dalam bahasa, agama, dan adat istiadat. Suku-suku lain dari komunitas yang lebih kecil pun kebanyakan sudah melebur dalam sistem tersebut. Misalnya Suku Sekak sudah banyak yang masuk Islam, serta menguasai bahasa setempat, meski tradisi kepercayaan mereka tak mungkin mereka hilangkan.
Adat atau norma yang dieksekusi oleh Kepala Kampung dan para kepala suku, itu menyangkut tentang semua aturan setempat yang kini lebih dikenal dengan sebutan kearifan lokal adalah aturan yang sudah berlaku secara turun-temurun. Aturan tersebut kemudian dipertegas secara kepercayaan oleh para dukun dan secara agama oleh penghulu atau lebai kampung. Kearifan lokal yang berkaitan dengan alam sebagai sumber kehidupan yang kemudian mentradisi secara ritual berkaitan dengan kepercayaan diakumulasikan dalam acara ritual misalnya seperti; Buang Jong pada suku Sekak, Nuju Jeramik pada suku Urang Lom, Maras Taon di tradisi Urang Belitong.
Kearifan lokal sehari-hari yang dipatuhi masyarakat, implementasinya begitu sederhana dan mudah untuk diterapkan misalnya berkaitan dengan hutan; jangan menebang kayu dimasa pohon sedang berpucuk; jangan menebang pohon di hutan hulu sungai atau hutan mata air; jangan membuka dan membakar hutan tanpa ada petunjuk dari dukun kampong dan dukun api, dan lainnya. Di bidang perburuan hewan misalnya; jangan berburu di musim bulan terang, jangan membunuh hewan yang lagi bunting, dan lainnya.
Bagaimana hubungan antar manusianya? Adat tradisi yang berkaitan ritualitas pernikahan, di Bangka Belitung memiliki eksotika tersendiri misalnya tradisi prosesi melamar, prosesi seremonial pernikahan, prosesi pesta pernikahan, Belitung terkenal dengan istilah Begawai yang prosesinya melibatkan perangkat penghulu hingga personil perangkat kerjanya yang dilaksanakan secara sistematis dan unik hingga kini. Di Bangka di kenal juga adanya tradisi Kawin Massal dengan prosesi kebersamaan adat sepintu sedulangnya.
Wilayah hukum adat pokok Bangka Belitung telah membentuk kesatuan adat tersendiri, ia tak lekang oleh zaman karena sudah melebur ke dalam karakter masyarakatnya. Namun perubahan arus budaya barat dari Belanda dan budaya timur dari China yang mulai masuk sejak eksploitasi timah di kedua wilayah Bangka belitung cukup berpengaruh di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi maka akulturasi dan inkulturasi pun tak terelakan.
Karakter masyarakat pekerja timah pada perusahaan timah cenderung menjadi peodal pada masa-masa permulaan. Gejala ini muncul ketika Belanda memberlakukan pengkotakan, sistem levelitas pada pekerja di maskapainya. Ini muncul di Belitung; misalnya level jabatan karyawan tertentu akan mendapat keistimewaan dan pasilitas kesejahteraan tertentu pula. Tak aneh jika dikemudian muncul sikap yang merendahkan level yang terbawah, namun tak aneh pula jika level terbawah ini jika status sosial mereka terdongkrak akan bersikap angkuh dan sombong!
Pulau Bangka yang masyarakatnya lebih plural, hampir tak mengenal sistem peodal karena Kolonial Belanda merasa kesulitan menguasai karakter pada masyarakat yang tidak homogen. Kecuali perlakuan khusus pada penguasa orang-orang China, misalnya pemberian kekuasaan pada orang China yang kooperatif seperti diberikan pada Kapiten China. Ini memungkinkan untuk balance of power karena sebelumnya orang-orang China pekerja parit timah telah mengadakan pemberontakan yang dipimpin oleh Liu Ngie tahun 1842-1900. Di Belitung hampir tak ada pemberontakan dari komunitas etnik China ini, kapiten China yang mengepalai komunitas China di Tanjung Pandan pada masa itu adalah Ho A Jun.
Pengaruh pemberontakan ditingkat bawah itu, membuat orang-orang China pada strata kuli ini memiliki rasa kebersamaan nasib hingga hubungan sosial dengan masyarakat asli menjadi akrab maka tak aneh jika keturunan etnik China di Bangka, ada yang tak bisa lagi menggunakan bahasa ibunya. Perkawian campuran, dan eknik China yang masuk Islam sudah bukan hal baru.
Akulturasi di salah satu identitas budaya Bangka; kelengkapan pakaian adat pengantin adat Bangka yang disebut dengan Paksian ada dipengaruhi oleh budaya China terutama pada warna serta simbol-simbol mahkota pengantin perempuan yang disebut dengan Paksian. Sedangkan pada identitas budaya lainnya seperti kesenian; sastra pantun yang erat kaitannya dengan bahasa melayu, ia masih tetap eksis. Pada tarian terjadi akulturasi dari China, Arab dan Melayu. Musik tradisional gambus pengaruh Persianya sangat kental. Kesenian asli yang tak terpengaruh adalah kesenian campak Suku Sekak atau Suku Laut, tapi kesenian asli ini kurang nampak mendapat perhatian hingga kemungkinan akan lenyap begitu saja.
Suku Minang
Minang atau Minangkabau adalah kelompok etnik Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian selatan Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia. Dalam percakapan awam, orang Minang seringkali disamakan sebagai orang Padang, merujuk kepada nama ibukota propinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Namun masyarakat ini biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan Urang Awak (bermaksud sama dengan orang Minang itu sendiri).
Orang Minangkabau sangat menonjol dibidang perniagaan, sebagai profesional dan intelektual. Masyarakat Minang memiliki masakan khas yang populer dengan sebutan masakan Padang, dan sangat digemari di Indonesia bahkan sampai mancanegara.
a. Sifat masyarakat minang
Bagi laki2 orang minang baik itu padang, padang panjang, bukittinggi dan lainnya kenapa dianjurkan untuk memilih pasangan orang minang juga karena apabila laki2 minang mengambilbil istri orang selain minang maka anak yang dilahirkannya itu bukanlah orang minang lagi, si anak tidak mendapatkan hak apa2 seperti tidak memiliki salah satu suku yang ada di minang dan apa bila ia laki2 dan nanti menikah ia tidak mendapatkan gelar orang minang, si anak disebut dengan “anak pisang” yaitu kerabat orang minang karena di minang itu keturunan berdasarkan kepada ibu. Namun apabila seorang perempuan minang menikah dengan laki2 diluar minang, anak yg dilahirkannya adalah orang minang berdasarkan darah ibunya tersebut, mendapatkan suku berdasarkan suku ibunya.Karena orang minang sistem kekerabatannya matriakat.Tapi sekarang ini sudah banyak keluarga minang yang tidak yang tidak menomersatukan hal itu.
Menurut ketentuan adat Minang, tujuan itu akan dapat dicapai bila dapat disiapkan prasarana dan sarana yang tepat. Setiap individu Minang disarankan untuk selalu menjaga hubungan dengan lingkungannya. Adat Minang tidak terlalu memuja kemandirian (privacy) menurut ajaran individualisme barat. Adat Minang mengajarkan supaya membiasakan berembuk dengan lingkungan kendatipun menyangkut masalah pribadi.
b. Budaya suku Minang
Tradisi perhelatan pernikahan menurut adat Minangkabau lazimnya melalui sejumlah prosesi yang hingga kini masih dijunjung tinggi untuk dilaksanakan serta melibatkan keluarga besar kedua calon mempelai, terutama dari keluarga pihak wanita.
Dalam pola pewarisan adat dan harta, suku Minang menganut pola matrilineal yang mana hal ini sangatlah berlainan dari mayoritas masyarakat dunia yang menganut pola patrilineal. Terdapat kontradiksi antara pola matrilineal dengan pola pewarisan yang diajarkan oleh agama Islam yang menjadi anutan orang Minang. Oleh sebab itu dalam pola pewarisan suku Minang, dikenalah harta pusaka tinggi dan harta pusaka rendah. Harta pusaka tinggi merupakan harta turun temurun yang diwariskan berdasarkan garis keturunan ibu, sedangkan harta pusaka rendah merupakan harta pencarian yang diwariskan secara faraidh berdasarkan hukum Islam.
Harta pusaka tinggi adalah harta milik seluruh anggota keluarga yang diperoleh secara turun temurun melalui pihak perempuan. Harta ini berupa rumah, sawah, ladang, kolam, dan hutan. Anggota kaum memiliki hak pakai dan biasanya pengelolaan diatur oleh datuk kepala kaum. Hak pakai dari harta pusaka tinggi ini antara lain; hak membuka tanah, memungut hasil, mendirikan rumah, menangkapkan hasil kolam, dan hak menggembala.
Kesenian :
• Tari Payung
• Tari Pasambahan
• Tari Indang
• Sambah Manyambah
Ukiran Seni ukir dahulunya dimiliki oleh banyak Nagari di Minangkabau, namun saat ini seni ukir ini berkembang di Pandai Sikek (Pandai Sikat). Nagari Pandai Sikek terletak di antara Kota Padang Panjang dan Bukittingi, tepatnya di kaki Gunung Singgalan termasuk ke dalam wilayah Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Data.
Kain Songket
Kain songket dahulunya sama dengan seni ukir, kerajinan ini dimiliki oleh beberapa nagari di Minangkabau, namun sekarang yang masih bertahan adalah Nagari Pandai Sikek, Silungkang dan Kubang.
Suku Jawa
Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa. Selain di ketiga propinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara. Di Jawa Barat mereka banyak ditemukan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Suku Jawa juga memiliki sub-suku, seperti Osing dan Tengger.
Orang Jawa sebagian besar secara nominal menganut agama Islam. Tetapi ada juga yang menganut agama Protestan dan Katolik. Mereka juga terdapat di daerah pedesaan. Penganut agama Budha dan Hindhu juga ditemukan pula di antara masyarakat Jawa. Ada pula agama kepercayaan suku Jawa yang disebut sebagai agama Kejawen. Kepercayaan ini terutama berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat Jawa terkenal akan sifat sinkretisme kepercayaannya. Semua budaya luar diserap dan ditafsirkan menurut nilai-nilai Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadangkala menjadi kabur.
Mayoritas orang Jawa berprofesi sebagai petani, namun di perkotaan mereka mendominasi pegawai negeri sipil, BUMN, anggota DPR/DPRD, pejabat eksekutif, pejabat legislatif, pejabat kementerian dan militer. Orang Jawa adalah etnis paling banyak di dunia artis dan model. Orang Jawa juga banyak yang bekerja di luar negeri, sebagai buruh kasar dan pembantu rumah tangga.
a. Sifat orang Jawa
Orang Jawa umumnya lembut, akomodatif dan mudah bersahabat dengan siapa pun, tetapi orang non Jawa perlu hati-hati menyikapi dan memandang orang Jawa. Jangan sekali-kali meremehkan atau mengecewakan. Kenapa? Karena orang Jawa punya filosofi tiga nga, ngalah, ngalih dan ngamuk. Orang Jawa, katanya, suka ngalah untuk tujuan jangka panjang yang menguntungkan.
b. Kesenian suku Jawa
1.Seni Bangunan : rumah adat Joglo yang terdiri dari:
•Dalem yaitu ruang utama tempat tinggal keluarga
•Pringgitan tempat pertunjukan wayang
•Pendopo tempat menerima tamu dan upacara adat
2.Seni Tari :tarian terkenal Reog Ponorogo, Tayub, Srimpi, Gambyong, Wayang (Orang, kulit, beber) diiringan gamelan dan pesinden.
3.Seni Kerajinan : kain batik tulis(Pekalongan, Surakarta, Yogyakarta), ukiran Jepara
sumber:
- http://adat-budaya-minang.blogspot.com/2008/01/1-ciri-dan-adat- orang- minang_16.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Minangkabau
- http://wahyuditeguhs-difablog.blogspot.com/2010/01/kebudayaan-
suku-jawa.html
- http://imherry.blogdetik.com/2010/06/17/orang-jawa-jadi-teroris/
Rabu, 23 Maret 2011
Senin, 28 Februari 2011
APLIKASI MATEMATIKA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PSIKOLOGI
APLIKASI MATEMATIKA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PSIKOLOGI
Mungkin kebanyakan dari kita banyak yang tidak tau bahwa hubungan matematika dalam bidang psikologi sangatlah erat dan berkaitan satu sama lain. Matematika adalah ilmu yang berkaitan erat dengan penghitungan dan angka-angka numerik. Sedangkan, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, perilaku, mental serta perkembangannya. Selintas memang sulit untuk memahami bagian mana yang terkait di antara kedua ilmu tersebut. Bahkan banyak anak-anak yang baru lulus SMA memilih masuk jurusan psikologi hanya untuk menghindari yang namanya metematika.
Tetapi ternyata itu salah besar, misalnya saja dalam bidang pengukuran, karena psikologi adalah cabang ilmu yang pengetahuannya relative muda jadi harus banyak berbuat dalam hal pengukuran ini di maksudkan agar eksistensinya baik di lihat dalam segi teori maupun aplikasi makin mantap, ilmu pengetahuan merupakan cabang ilmu statistika terapan yang bertujuan membangun dasar dasar pengembangan tes yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes yang berfungsi secara optimal, valid, dan reliable.
Statistika adalah cara ilmiah yang mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran, dan penganalisisan data, serta penarikan kesimpulanyang valid berdasarkan penganalisisan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional. Data tentang suatu hal terdiri dari himpunan nila-nilai atau hasil pengamatan yang dicatat. Data-data tersebut di ambil dari suatu kumpulan atau subjek yang di teliti yang mewakili kelompok yang lebih besar yang mencangkup semua subjek yang ingin diteliti. Kelompok kecil yang mewakili keseluruhan subjek yang diteliti disebut sampel. Sedangkan keseluruhan subjek disebut populasi. Sedangkan yang akan diselidiki disebut objek dan yang memiliki sejumlah nilai disebut variabel. Jadi psikologi juga perlu mempelajari matematika dan statistika karena pengumpulan data itu sangat membutuhkan hitung-hitungan.
Pengumpulan data :
Jika kita perhatikan definisi statistika maka fungsi pertamanya adalah mengumpulkan data menata data. Dalam hal ini, data yang baru dikumpulkan disebut data mentah , yaitu data yang belum mengalami pengelolahan apapun.
Pengumpulan data di peroleh dengan cara sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi)
Pengamatan adalah cara pengumpulan data dengan mengamati secara langsung subjek yang diteliti.
2. Penelusuran literature
Penelusuran literature adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada dari penelitian sebelumnya. Penelusuran literature disebut juga pengamatan tidak langsung.
3. Penggunaan kuesioner (angket)
Penggunaan kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap subjek yang diteliti.
4. Wawancara (interview)
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan Tanya jawab langsung kepada subjek yang diteliti.
Berdasarkan banyaknya data yang diambil, terdapat 2 cara pengumpulan data :
1. Sensus
Sensus adalah cara pengumpulan data dengan meneliti satu persatu setiap anggota populasi.
2. Sampling
Sampling adalah cara pengumpulan data dengan meneliti sebagian anggota populasi saja (sampel).
Berdasarkan pengertian diatas, dibawah ini adalah salah satu contoh kasusnya :
Ø Data berdasarkan dari sampel 17 14 15 15 13 16
cari :
a. Berapa range data tersebut ?
b. Berapa rata-rata sampel ?
c. Modus ?
d. Median ?
jawabannya :
a. Range = (Nilai max-nilai min)
17 – 13 = 4
b. Rata² sampel = jumlah data = 90 = 15
Banyak data 6
c. Modus (nilai yang sering muncul) = 15
d. Median (nilai tengah) = n + 1 = 6 + 1 = 3,5
2 2
Letak median : 17 14 15 15 13 16
= 15 + 15 = 15
Kegiatan pengukuran psikologis juga sering di sebut sebagai tes, tes adalah suatu kegiatan mengamati dan mengumpulkan sempel tingkah laku yang di miliki individu secara terstandard, sebagai contoh adalah tes psikometri di mana kita akan mengetahui tingkat kecerdasan kita bila tidak di ukur? Dan bagaimana kita dapat mengetahui jika alat ukur itu valid dan dapat di percaya?. Dan di sinilah peran psikometri, karena psikometri berupaya untuk membuat alat ukur yang dapat di percaya berdsarkan prinsip prinsipnya, karena psikometri meliputi semua aspek psikologis kita maka psikometri sering kali di sebut dengan psikotest untuk semua pengukuran yang berbasis psikologi.
Ada banyak jenis pengukuran dalam psikologi di antaranya adalah tes binet dan tes intelegensi. Awal munculnya tes Binet ini pertama kali di kembangkan oleh Binet dan Simon skala ini di kenal dengan nama skala 1905 pada awalnya skala ini di gunakan untuk mengukur dan mengidentifikasi anak anak yang memiliki keterbelakangan. Pada skala ini terdiri dari 30 soal dan di susun dari soal yang paling mudah dan ke yang paling sulit.
Pada skala ke dua pada tahun 1908 jumlah soalnya di tambah dan soal soal tersebut kemudian di kelompokan menurut dengan jenjang umur berdasarkan atas kinerja 300 orang anak normal yang berumur 3 sampai dengan 13 tahun.
Skala ke tiga Binet dan Simon di terbitkan pada tahun 1911 pada tahun 1912 setelah binet meninggal, dalam kongres psikologi intenasional di Genewa, seorang ahli psikologi dari jerman William Sterm mengusulkan koonsep koefisien intelegensi yaitu IQ = MA / CA dan kemudian konsep inilah yang di gunakan secara luas di mana mana.
sumber:
-xxxxxparade.blogspot.com
-wartawarga.gunadarma.ac.id
Mungkin kebanyakan dari kita banyak yang tidak tau bahwa hubungan matematika dalam bidang psikologi sangatlah erat dan berkaitan satu sama lain. Matematika adalah ilmu yang berkaitan erat dengan penghitungan dan angka-angka numerik. Sedangkan, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, perilaku, mental serta perkembangannya. Selintas memang sulit untuk memahami bagian mana yang terkait di antara kedua ilmu tersebut. Bahkan banyak anak-anak yang baru lulus SMA memilih masuk jurusan psikologi hanya untuk menghindari yang namanya metematika.
Tetapi ternyata itu salah besar, misalnya saja dalam bidang pengukuran, karena psikologi adalah cabang ilmu yang pengetahuannya relative muda jadi harus banyak berbuat dalam hal pengukuran ini di maksudkan agar eksistensinya baik di lihat dalam segi teori maupun aplikasi makin mantap, ilmu pengetahuan merupakan cabang ilmu statistika terapan yang bertujuan membangun dasar dasar pengembangan tes yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes yang berfungsi secara optimal, valid, dan reliable.
Statistika adalah cara ilmiah yang mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran, dan penganalisisan data, serta penarikan kesimpulanyang valid berdasarkan penganalisisan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional. Data tentang suatu hal terdiri dari himpunan nila-nilai atau hasil pengamatan yang dicatat. Data-data tersebut di ambil dari suatu kumpulan atau subjek yang di teliti yang mewakili kelompok yang lebih besar yang mencangkup semua subjek yang ingin diteliti. Kelompok kecil yang mewakili keseluruhan subjek yang diteliti disebut sampel. Sedangkan keseluruhan subjek disebut populasi. Sedangkan yang akan diselidiki disebut objek dan yang memiliki sejumlah nilai disebut variabel. Jadi psikologi juga perlu mempelajari matematika dan statistika karena pengumpulan data itu sangat membutuhkan hitung-hitungan.
Pengumpulan data :
Jika kita perhatikan definisi statistika maka fungsi pertamanya adalah mengumpulkan data menata data. Dalam hal ini, data yang baru dikumpulkan disebut data mentah , yaitu data yang belum mengalami pengelolahan apapun.
Pengumpulan data di peroleh dengan cara sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi)
Pengamatan adalah cara pengumpulan data dengan mengamati secara langsung subjek yang diteliti.
2. Penelusuran literature
Penelusuran literature adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada dari penelitian sebelumnya. Penelusuran literature disebut juga pengamatan tidak langsung.
3. Penggunaan kuesioner (angket)
Penggunaan kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap subjek yang diteliti.
4. Wawancara (interview)
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan Tanya jawab langsung kepada subjek yang diteliti.
Berdasarkan banyaknya data yang diambil, terdapat 2 cara pengumpulan data :
1. Sensus
Sensus adalah cara pengumpulan data dengan meneliti satu persatu setiap anggota populasi.
2. Sampling
Sampling adalah cara pengumpulan data dengan meneliti sebagian anggota populasi saja (sampel).
Berdasarkan pengertian diatas, dibawah ini adalah salah satu contoh kasusnya :
Ø Data berdasarkan dari sampel 17 14 15 15 13 16
cari :
a. Berapa range data tersebut ?
b. Berapa rata-rata sampel ?
c. Modus ?
d. Median ?
jawabannya :
a. Range = (Nilai max-nilai min)
17 – 13 = 4
b. Rata² sampel = jumlah data = 90 = 15
Banyak data 6
c. Modus (nilai yang sering muncul) = 15
d. Median (nilai tengah) = n + 1 = 6 + 1 = 3,5
2 2
Letak median : 17 14 15 15 13 16
= 15 + 15 = 15
Kegiatan pengukuran psikologis juga sering di sebut sebagai tes, tes adalah suatu kegiatan mengamati dan mengumpulkan sempel tingkah laku yang di miliki individu secara terstandard, sebagai contoh adalah tes psikometri di mana kita akan mengetahui tingkat kecerdasan kita bila tidak di ukur? Dan bagaimana kita dapat mengetahui jika alat ukur itu valid dan dapat di percaya?. Dan di sinilah peran psikometri, karena psikometri berupaya untuk membuat alat ukur yang dapat di percaya berdsarkan prinsip prinsipnya, karena psikometri meliputi semua aspek psikologis kita maka psikometri sering kali di sebut dengan psikotest untuk semua pengukuran yang berbasis psikologi.
Ada banyak jenis pengukuran dalam psikologi di antaranya adalah tes binet dan tes intelegensi. Awal munculnya tes Binet ini pertama kali di kembangkan oleh Binet dan Simon skala ini di kenal dengan nama skala 1905 pada awalnya skala ini di gunakan untuk mengukur dan mengidentifikasi anak anak yang memiliki keterbelakangan. Pada skala ini terdiri dari 30 soal dan di susun dari soal yang paling mudah dan ke yang paling sulit.
Pada skala ke dua pada tahun 1908 jumlah soalnya di tambah dan soal soal tersebut kemudian di kelompokan menurut dengan jenjang umur berdasarkan atas kinerja 300 orang anak normal yang berumur 3 sampai dengan 13 tahun.
Skala ke tiga Binet dan Simon di terbitkan pada tahun 1911 pada tahun 1912 setelah binet meninggal, dalam kongres psikologi intenasional di Genewa, seorang ahli psikologi dari jerman William Sterm mengusulkan koonsep koefisien intelegensi yaitu IQ = MA / CA dan kemudian konsep inilah yang di gunakan secara luas di mana mana.
sumber:
-xxxxxparade.blogspot.com
-wartawarga.gunadarma.ac.id
Senin, 29 November 2010
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB SERTA PENGABDIAN
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB DAN PENGABDIAN
1. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB DAN PENGABDIAN
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Bertanggung jawab menurut kamus tersebut adalah kewajiban menanggung, memikul, dan menanggung segala akibatnya. Apa bila ada orang yang mengatakan, jika ada yang bertanya dia yang menanggung jawabnya,sekali lagi menanggunga jawabnya, bahwa apa yang dimaksud orang itu adalah bahwa ia hanya sekedar memberikan jawaban saja. Sedangkan tindakan atau perbuatan yang seharusnya dipertanggung jawabkan tidak ada. Jadi, dalam hal ini orang itu hanya sekedar bicara saja atau hanya sekedar melakukan pertahanan pertama terhadap apa yang semestinya dipertanggung jawabkan.
Pengabdian berasal dari kata abdi yang berarti hamba atau bawahan. Oleh karna itu, penmgabdian diartikan sehbagai perihal mengabdi atau memperhamba diri. Dalam pola masyarakat lama yang masih mengenal adanya abdi atau hamba, memangf di golongan bawah ini dituntut suatu tanggung jawab atas suatu pekerjaan yang diperintahkan atau ditugaskan kepadanya. Dengan demikian, dalam pengabdian sekaligus dituntut adanya kesetiaan tatau loyalitas kepada atasannya.masalah tanggung jawab dan pengabdian juga berkaitan dengan kesadaran dan pengorbanan.
2. KESADARAN
Kesadaran berasal dari kata sadar yang berarti tahu dan ingat atau tahu dan mengerti atau insaf. Kesadaran tidak dapat dipisahkan ddengan kesadaran moral, kesadaran moral uga diartikan sebagai hati nurani yang merupakan suara hati yang baik,jujur, dan lurus. Kesadaran moral harus diikuti dengan tindakan dan tingkah laku yang baik, yaitu tingkah laku yang diperintahkan oleh hati nurani. Yang erat pertaliannya ndengan kesadaran moral adalah kewajiban. Kewajiban berasal dari kata wajib yang berarti harus dilakukan sehingga kewajiban berarti sesuatu yang harus dilakukan atau diamalkan. Ada lima tingkatan atau tahap yang wajib dilakukan seseorang dalam hidupnya, yaitu:
a. kewajiban terhadap diri sendiri
b. kewajiban terhadap keluarga
c. kewajiban terhadap masyarakat
d. kewajiban terhadap tugas
e. kewajiban sesame umat manusia
Rasa tanggung jawab lahir dari kesadaran moral manusiayang dalam perwujudannya berupa kewajiban yang harus dijalankan oleh manusia. Oleh karna itu, ketiga masalah tersebut, yaitu tanggung jawab-kesadaran moral-kewajiban merupakan rangkaian mutu manikam dalam kehidupan manusia untuk memperoleh kebahagiaan yang di idam-idamkan oleh setiap orang.
3. PENGORBANAN
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian, pengorbanan yang bersifat kebaktian itum haruslah mengandung unsur keiklasan yang tidak mengandung rasa pamrih, jadi merupakan suatu pemberian yang benar-benar didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas. Pengorbanan yang merupakan pemberian korban untuk menyatakan kebaktian, sangat mudah dirasakan atau dipahami apabila contoh yang diambil dari cerita binatang, karna binatang masih demikian instingtif-nya sehingga kemauan untuk kembali mendapat balas jasa tidak dikenal.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih,dapat kita rasakan apabila kita membaca atau mendengar kotbah agama tentang kisah tokoh agama atau nabi yang diteladankan oleh manusia. Seperti halnya kesadaran, pengorbanan juga erat kaitannya dengan kewajiban. Dalam kehidupan manusia ,objek yang dapat memperoleh pengorbanan adalah keluarga,masyarakat,Negara,Tuhan,dan manusia.
4. PENGABDIAN
Pengabdian adalah perihal mengabdi atau memperhamba diri. Dalam pengabdian harus disertai rasa loyal atau setia terhadap yang diberi pengabdian sehingga ada kecendrungan yang sifatnya psikis, nukan materialistis seperti pada pengorbanan. Swperti pada soal pengorbanan, pengabdian juga tidak mudah dilepaskan darikesadaran dan kewajiban. Sebab dengan bersumber pada hal-hal yang mengandung kesadaran moral atau hati nurani tersebut, akan timbul pemikiran tentang kewajiban dan perwujudan pada pengorbanan, yang semuanya dapat dirangkaikan dengan semacam benang merah, yaitu kesetiaan ataupun cinta kasih.
Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjol pada pengabdian yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawaiti. Pada umumnya, mereka itu adalah orang-orang yang terjun diladang Tuhan karna kesadaran moralnya dan panggilan Tuhan. Oleh karna itu, mereka rel;a meninggalkan keluarganya dan berkeyakinan tidak akan berkeluarga, sehingga hamper seluruh waktu, tenaga maupun kegiatannya hanya tercurah untuk memuliakan Tuhan.
Seperti halnya dalam pengapdian agama, pengapdian terhadap bangsa dan Negara ada juga yang mencolok, antara lain pengapdian yang dilakukan oleh pegawai negri yang menjaga mercusuar di pulau terpencil. Mereka bersunyi diri dalam mengabdikan diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Dalam hal ini, kesenangan yang dirasakan pegawai negri di kota tidak dapat dirasakan mereka, kecuali sekali-kali apabila mereka memperoleh cuti tahunan dan itupun apabila mempunyai kelebihan penghasilan. Kesenagan dan kegembiraan sesame pegawai negri hanya mereka bayangkan secara terang da alam yang demikian sepi.
Sumber:
-buku ilmu budaya dasar,edisi revisi-Supartono Widiosiswoyo
1. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB DAN PENGABDIAN
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Bertanggung jawab menurut kamus tersebut adalah kewajiban menanggung, memikul, dan menanggung segala akibatnya. Apa bila ada orang yang mengatakan, jika ada yang bertanya dia yang menanggung jawabnya,sekali lagi menanggunga jawabnya, bahwa apa yang dimaksud orang itu adalah bahwa ia hanya sekedar memberikan jawaban saja. Sedangkan tindakan atau perbuatan yang seharusnya dipertanggung jawabkan tidak ada. Jadi, dalam hal ini orang itu hanya sekedar bicara saja atau hanya sekedar melakukan pertahanan pertama terhadap apa yang semestinya dipertanggung jawabkan.
Pengabdian berasal dari kata abdi yang berarti hamba atau bawahan. Oleh karna itu, penmgabdian diartikan sehbagai perihal mengabdi atau memperhamba diri. Dalam pola masyarakat lama yang masih mengenal adanya abdi atau hamba, memangf di golongan bawah ini dituntut suatu tanggung jawab atas suatu pekerjaan yang diperintahkan atau ditugaskan kepadanya. Dengan demikian, dalam pengabdian sekaligus dituntut adanya kesetiaan tatau loyalitas kepada atasannya.masalah tanggung jawab dan pengabdian juga berkaitan dengan kesadaran dan pengorbanan.
2. KESADARAN
Kesadaran berasal dari kata sadar yang berarti tahu dan ingat atau tahu dan mengerti atau insaf. Kesadaran tidak dapat dipisahkan ddengan kesadaran moral, kesadaran moral uga diartikan sebagai hati nurani yang merupakan suara hati yang baik,jujur, dan lurus. Kesadaran moral harus diikuti dengan tindakan dan tingkah laku yang baik, yaitu tingkah laku yang diperintahkan oleh hati nurani. Yang erat pertaliannya ndengan kesadaran moral adalah kewajiban. Kewajiban berasal dari kata wajib yang berarti harus dilakukan sehingga kewajiban berarti sesuatu yang harus dilakukan atau diamalkan. Ada lima tingkatan atau tahap yang wajib dilakukan seseorang dalam hidupnya, yaitu:
a. kewajiban terhadap diri sendiri
b. kewajiban terhadap keluarga
c. kewajiban terhadap masyarakat
d. kewajiban terhadap tugas
e. kewajiban sesame umat manusia
Rasa tanggung jawab lahir dari kesadaran moral manusiayang dalam perwujudannya berupa kewajiban yang harus dijalankan oleh manusia. Oleh karna itu, ketiga masalah tersebut, yaitu tanggung jawab-kesadaran moral-kewajiban merupakan rangkaian mutu manikam dalam kehidupan manusia untuk memperoleh kebahagiaan yang di idam-idamkan oleh setiap orang.
3. PENGORBANAN
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian, pengorbanan yang bersifat kebaktian itum haruslah mengandung unsur keiklasan yang tidak mengandung rasa pamrih, jadi merupakan suatu pemberian yang benar-benar didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas. Pengorbanan yang merupakan pemberian korban untuk menyatakan kebaktian, sangat mudah dirasakan atau dipahami apabila contoh yang diambil dari cerita binatang, karna binatang masih demikian instingtif-nya sehingga kemauan untuk kembali mendapat balas jasa tidak dikenal.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih,dapat kita rasakan apabila kita membaca atau mendengar kotbah agama tentang kisah tokoh agama atau nabi yang diteladankan oleh manusia. Seperti halnya kesadaran, pengorbanan juga erat kaitannya dengan kewajiban. Dalam kehidupan manusia ,objek yang dapat memperoleh pengorbanan adalah keluarga,masyarakat,Negara,Tuhan,dan manusia.
4. PENGABDIAN
Pengabdian adalah perihal mengabdi atau memperhamba diri. Dalam pengabdian harus disertai rasa loyal atau setia terhadap yang diberi pengabdian sehingga ada kecendrungan yang sifatnya psikis, nukan materialistis seperti pada pengorbanan. Swperti pada soal pengorbanan, pengabdian juga tidak mudah dilepaskan darikesadaran dan kewajiban. Sebab dengan bersumber pada hal-hal yang mengandung kesadaran moral atau hati nurani tersebut, akan timbul pemikiran tentang kewajiban dan perwujudan pada pengorbanan, yang semuanya dapat dirangkaikan dengan semacam benang merah, yaitu kesetiaan ataupun cinta kasih.
Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjol pada pengabdian yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawaiti. Pada umumnya, mereka itu adalah orang-orang yang terjun diladang Tuhan karna kesadaran moralnya dan panggilan Tuhan. Oleh karna itu, mereka rel;a meninggalkan keluarganya dan berkeyakinan tidak akan berkeluarga, sehingga hamper seluruh waktu, tenaga maupun kegiatannya hanya tercurah untuk memuliakan Tuhan.
Seperti halnya dalam pengapdian agama, pengapdian terhadap bangsa dan Negara ada juga yang mencolok, antara lain pengapdian yang dilakukan oleh pegawai negri yang menjaga mercusuar di pulau terpencil. Mereka bersunyi diri dalam mengabdikan diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Dalam hal ini, kesenangan yang dirasakan pegawai negri di kota tidak dapat dirasakan mereka, kecuali sekali-kali apabila mereka memperoleh cuti tahunan dan itupun apabila mempunyai kelebihan penghasilan. Kesenagan dan kegembiraan sesame pegawai negri hanya mereka bayangkan secara terang da alam yang demikian sepi.
Sumber:
-buku ilmu budaya dasar,edisi revisi-Supartono Widiosiswoyo
Minggu, 28 November 2010
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
1. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Yang dimaksud dengan pandangan hidup adalah bagai mana manusia memandang kehidupan atau bagaimana manusia memiliki konsepsi tentang kehidupan. Akibat pandangan hidup yang tentu berbeda-beda, timbulah pandangan hidup yang secara umum dapat dikelompok-kelompokan yang disebut aliran atau paham.
Dalam aliran kapitalisme,seorang indifidu akan berusaha sendiri mempergunakan modal yang dimilikinya untuk mengembangkan dirinya. Paham kapitalisme,umumnya berkembang di Negara barat yang memiliki nilai hidup bahwa seseorang yangdianggap dapat berusaha sendiri dan berhasil adalah seseorang yang dinilai baik atau seseorang yang ideal. Sedangakan paham sosialisme umumnya berkembang di Negara-negara timur.
Oleh karna itu, Negara yang diserahi rakyatnya menurus kepentingan harus
mengutamakan kepentingan umum agar kemiskinan yang merupakan warisan penjajah di Negara brkembang dapat segera dihilangkan, sehingga dapat dicapai masyarakat sejah tera yang merata.
Pandangan hidup juga tidak terlepas dari masalah nilai dalam kehidupan manusia pada umumnya.oleh karna itu pandanyan hidup yang sempurna yang merupakan wujud pertama kebudayaan tidak boleh lepas dari nilai budaya.
2. CITA-CITA
Menurut kamus umum bahasa Indonesia,yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Keinginan, harapan, dan tujuan tersebut merupakan orientasi yang ingin diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian, cita-cita memiliki pan dangan masadepan dan merupakan pandangan hidup yang akan datang.
Beberapa factor yang mempengaruhi cita-cita antara lain:
a. factor manusia
untuk mencapai cita-cita, factor yang paling menentukan adalah manusianya sendiri, terutama kualitasnya, karna manusia tanpa dilengkapi kemampuan tidak akan pernah dapat mencapai cita-citanya,atau dengan kata lain manusia seperti ini hanya berkhayal saja.
b. factor kondisi
pada umumnya ada dua kondisi yang dapat mrmpengaruhi tercapainya cita-cita,yaitu yang menuntungkan dan yang menghambat.
c. factor tingginya cita-cita
tingginya cita-cita merupakan salah satu hal yang harus dipegang oleh seseorang yang ingin mencapai cita-citanya.
3. KEBAJIKAN
Kebajikan memiliki arti perbuatan baik, sesuatu yang mendatangkan kebaikan. Dengan damikian, maka kebajikan merupakn suatu tindakan yang bersumber pada kebijakan, yaitu kepandaian kemahiran. Katra kebajikan dan kebijakan erat hubungannya dengan kebijaksanaan,yaitu kepandaian mempergunakan akal buda dalam mencapai suatu tujuan atau memecahkan suatu persoalan.
Dengan kebaikan dan keluhuran seperti diatas, dikatakan bahwa kebajikan,kebijakn maupun kebijaksanaan selalu bersumber pada suara hati yang sangat mendasar dan sangat dalam. Pertama bersumber pada suara tuhan dan kedua suara hati nurani manusia.
Factor yang menentukan tingkah laku seseorang terdiri atas tiga hal, yaitu pembawaan, lingkungan, dan pengalaman. Dalam prakteknya dari ketiga factor tersebut timbul pertanyaan, manakah yang paling dominan untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang? Sulit diberikan jawaban karna ketiga-tiganya terjalin erat sekali.
4. ETIKA
Istilah etika dalam bahasa Indonesia bersal dari bahasa Yunani, ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat. Jadi, hampir sama dengan pengertian moral, yang berarti cara hidup atau adat. Etika itu dipergunakan dasam mengkaji suatu system nilai yang ada, misalnya etika itu sesuai atau tidak dengfan norma yangf berlaku. Sedangkan moral dipergunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai,misalnya beramal merupakan perrbuatan yang bermoral, sedangkan melacur merupakan tindakan yang tidak bermoral.
Penentuan segala sesuatu dalam masyarakat untuk memilih yang baik dan yang buruk, yang betul dan yang salah, harus sesuai dengan norma yang berlaku. Norma merupakan aturan, ukuran, atau pedoman yang digunakan dalam menentukan sesuatu, betul atau salah, baik atau buruk. Drs. Achmad Charis Zubair(1982:21) dalam bukunya Kuliah Etika menyebutkan bahwa norma yanmg berlaku ada tiga,yaitu sopan santun, hokum, dan moral.
Norma hokum dalam prakteknya dapat dikatakan sebagai hokum itu sendiri, sedangkan yang disebut norma moral adalah nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan moral atau kesusilaan. Dalam pemberitaan dikenal adanya kode etik jurnalistik, yaitu merupakan kode atau cara pemberitaan yang dinilai sopan berdasarkan kesepakatan bersama.
Sumber:
-buku ilmu budaya dasar,edisi revisi-Supartono Widiosiswoyo
1. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Yang dimaksud dengan pandangan hidup adalah bagai mana manusia memandang kehidupan atau bagaimana manusia memiliki konsepsi tentang kehidupan. Akibat pandangan hidup yang tentu berbeda-beda, timbulah pandangan hidup yang secara umum dapat dikelompok-kelompokan yang disebut aliran atau paham.
Dalam aliran kapitalisme,seorang indifidu akan berusaha sendiri mempergunakan modal yang dimilikinya untuk mengembangkan dirinya. Paham kapitalisme,umumnya berkembang di Negara barat yang memiliki nilai hidup bahwa seseorang yangdianggap dapat berusaha sendiri dan berhasil adalah seseorang yang dinilai baik atau seseorang yang ideal. Sedangakan paham sosialisme umumnya berkembang di Negara-negara timur.
Oleh karna itu, Negara yang diserahi rakyatnya menurus kepentingan harus
mengutamakan kepentingan umum agar kemiskinan yang merupakan warisan penjajah di Negara brkembang dapat segera dihilangkan, sehingga dapat dicapai masyarakat sejah tera yang merata.
Pandangan hidup juga tidak terlepas dari masalah nilai dalam kehidupan manusia pada umumnya.oleh karna itu pandanyan hidup yang sempurna yang merupakan wujud pertama kebudayaan tidak boleh lepas dari nilai budaya.
2. CITA-CITA
Menurut kamus umum bahasa Indonesia,yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Keinginan, harapan, dan tujuan tersebut merupakan orientasi yang ingin diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian, cita-cita memiliki pan dangan masadepan dan merupakan pandangan hidup yang akan datang.
Beberapa factor yang mempengaruhi cita-cita antara lain:
a. factor manusia
untuk mencapai cita-cita, factor yang paling menentukan adalah manusianya sendiri, terutama kualitasnya, karna manusia tanpa dilengkapi kemampuan tidak akan pernah dapat mencapai cita-citanya,atau dengan kata lain manusia seperti ini hanya berkhayal saja.
b. factor kondisi
pada umumnya ada dua kondisi yang dapat mrmpengaruhi tercapainya cita-cita,yaitu yang menuntungkan dan yang menghambat.
c. factor tingginya cita-cita
tingginya cita-cita merupakan salah satu hal yang harus dipegang oleh seseorang yang ingin mencapai cita-citanya.
3. KEBAJIKAN
Kebajikan memiliki arti perbuatan baik, sesuatu yang mendatangkan kebaikan. Dengan damikian, maka kebajikan merupakn suatu tindakan yang bersumber pada kebijakan, yaitu kepandaian kemahiran. Katra kebajikan dan kebijakan erat hubungannya dengan kebijaksanaan,yaitu kepandaian mempergunakan akal buda dalam mencapai suatu tujuan atau memecahkan suatu persoalan.
Dengan kebaikan dan keluhuran seperti diatas, dikatakan bahwa kebajikan,kebijakn maupun kebijaksanaan selalu bersumber pada suara hati yang sangat mendasar dan sangat dalam. Pertama bersumber pada suara tuhan dan kedua suara hati nurani manusia.
Factor yang menentukan tingkah laku seseorang terdiri atas tiga hal, yaitu pembawaan, lingkungan, dan pengalaman. Dalam prakteknya dari ketiga factor tersebut timbul pertanyaan, manakah yang paling dominan untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang? Sulit diberikan jawaban karna ketiga-tiganya terjalin erat sekali.
4. ETIKA
Istilah etika dalam bahasa Indonesia bersal dari bahasa Yunani, ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat. Jadi, hampir sama dengan pengertian moral, yang berarti cara hidup atau adat. Etika itu dipergunakan dasam mengkaji suatu system nilai yang ada, misalnya etika itu sesuai atau tidak dengfan norma yangf berlaku. Sedangkan moral dipergunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai,misalnya beramal merupakan perrbuatan yang bermoral, sedangkan melacur merupakan tindakan yang tidak bermoral.
Penentuan segala sesuatu dalam masyarakat untuk memilih yang baik dan yang buruk, yang betul dan yang salah, harus sesuai dengan norma yang berlaku. Norma merupakan aturan, ukuran, atau pedoman yang digunakan dalam menentukan sesuatu, betul atau salah, baik atau buruk. Drs. Achmad Charis Zubair(1982:21) dalam bukunya Kuliah Etika menyebutkan bahwa norma yanmg berlaku ada tiga,yaitu sopan santun, hokum, dan moral.
Norma hokum dalam prakteknya dapat dikatakan sebagai hokum itu sendiri, sedangkan yang disebut norma moral adalah nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan moral atau kesusilaan. Dalam pemberitaan dikenal adanya kode etik jurnalistik, yaitu merupakan kode atau cara pemberitaan yang dinilai sopan berdasarkan kesepakatan bersama.
Sumber:
-buku ilmu budaya dasar,edisi revisi-Supartono Widiosiswoyo
Jumat, 26 November 2010
MANUSIA DAN KEADILAN
MANUSIA DAN KEADILAN
1. PENGERTIAN KEADILAN
Sebelum dibuat hokum oleh manusia (hukum positif) yang berlaku adalah hukum rimba,yaitu hokum yang berlaku di kalangan binatang. Manusia yang semakin hari kian manusiawi kemudian menciptakan hokum positif yang berguna dalam kehidupannya, lahirlah hjukum atau aturan yang a rule by law.setiap orang di mata hokum sama, tidak ada yang kebal hokum.
Keadilan pada umumnya sulit diperoleh sehingga kalau terpaksa harus dituntut. Dalam hal ini, untuk memperoleh keadilan biasanya diperlukan pihak ketiga sebagai penengah. Sesuai dengan sifatnya, peradilan yang diadakan oleh pemerintah diberikan lambing neraca yang horizontal yang menganduang arti bahwa keadilan adalah suatu yang tidak berat sebelah. Untuk melaksanakan keadilan yang berlaku di masyarakat di dalam Negara, diperlukan suatu peraturan yang disebut nundang atau hokum.
Untuk lebih mendalami soal keadilan, pertlu dikenal tentang adanya hokum kodrat,dan hukum positif. Hokum kodrat merupakan hokum yang berdasarkan atas penciptanya.sedangkan hokum positif adalah hokum yang diciptakan oleh manusia. Namun kedua hokum tersebut memiliki persamaan karma menyangkut hak asasi manusia.
Yang disebut hak asasimanusia adalah hak yang dimiliki manusia bukan karma diberikan manusia,tetapi karma diberikan oleh Tuhan.selain kedua hokum diatas,khususnya dalam masyarakat Indonesia yangtradisional dikenal hokum lain yang disebut hokum adat. Hokum ini pada umumnya tidak tertulis namun diketahui oleh masyarakatnya.
2. KEJUJURAN
Kejujuran, menurut kamus umum bahasa Indonesia berarti kelurusan hati atau ketulusan hati. Hati yang tulus atau lurus merupakan hati atau perasaan yang ada pada diri seseorangdan memiliki nilai nyang baik. Kejujuran bersangkut erat dengan masalah nurani.dengan bertolak ukur dari hati nuraninya, seseorang dapat ditebak perasaan moril dan susilany, yaitu perasaan yang dihayati apabila hartus menentukan pilihan,apakah hal itu baik atau buruk, benar atau salah.
Yang masih erat hubungannya dengan nurani adalah kata hati. Daloam pembicaraan sehari-hari,kadang orang mengalami kesulitan dalam membedakan budi nurani dan kata hati, karena keduasnya merupakan masalah psikis yang mendalam.
3. PEMULIHAN NAMA BAIK
Pemulihan nama baik berarti mengembalikan nama baik seseorang yang semula dinilai tidak baik, sehingga pada saat penilaian tersebut ditiadakan atau dicabut,orng tersebut akan memiliki nama baik kembali.dalam hubunganya dengan keadilan merupakan hal yang adil dan manusiawi, apabila seorang yantg pada suatu waktu deinilai sudah baik, berhak memperoleh nama baiknya kembali.
Pengembangan nama baik seseorang tidak hanya cukup secara juridis-formal,tetapi juga perlu ndiikuti dengan situasi yang sifatnya etis-sosial. Yaitu bahwa orang yang memperoleh pengembalian nama baik perlu memperoleh tempat yang layak dan perlu memperoleh perlakuan yang sewajarnya dalam masyarakat. Dengan istilah ilmiah disebutkan bahwa yang bersangkutan prlu mendapatkan resosialisasi.
Dalam masyarakat tradisional pengembalian nama baik seseorang dapat dilakukan dengan upacara adapt. Diannataranya dengan menyembelih kerbau yang dagingnya dipergunakan untuk pesta keluarga besar. Pada kesempatan tersebut,orng yang selama ini kena hukuman berupa pengcilan, meminta maaf kepada seluruh keluarga yang hadir.
Dalam masyarakat modern, resosialisasi dilakukan antara lain dalam kasus narapidana, wanita tuna susila dan orang yang kena penyakit syaraf. Orng yang memperoleh resosialisasi wajib berpikir sehat sehingga pengalaman buruk dalam kehidupannya dijadikan sebagai guru yang baik. Edalam hal ini ia berjanji dan berusaha untuk tidak mengulangi pengalaman buruknya tersebut.
4. PEMBALASAN
Pembalasan berasal dari kata balas, artinya cara atau perbuatan yang bertujuan untuk memulangkan kembali apa yang pernah dikenakan kepadanya. Dalam kaitannya dengan keadilan, pembalasan dapat bersifat positif dan negative.
Pembalasan yang sifatnya positif dapat berupa pujian ,mbalan, dan penghargaan.
a. Pujian
Pembalasan positif berupa pujian atau sanjungan akan menyebabkan orang yang memperolehnya bersenaang hati, puas, dan bangga.
b. Imbalan
Pada umumnya, karyawan sudah mempunyai tugas masing-masing. Untuk tugas itu mereka memperoleh gaji.gaji tersebud diperoleh sesuai dengan pendidikan,pengalaman kerja,lama kerja, dan prestasinya.
c. Penghargaan
Pengertian penghargaan sangat luas maka dibedakan atas penghargaan yang sifatnya spiritual dan yang sifatnya material. Yang sifatnya spiritual dapat yang berwujud surat paenghargaan dan bidang jasa, sedangkan yang sifatnya material berupa uang dan benda.
Sumber:
-buku ilmu budaya dasar,edisi revisi-Supartono Widiosiswoyo
1. PENGERTIAN KEADILAN
Sebelum dibuat hokum oleh manusia (hukum positif) yang berlaku adalah hukum rimba,yaitu hokum yang berlaku di kalangan binatang. Manusia yang semakin hari kian manusiawi kemudian menciptakan hokum positif yang berguna dalam kehidupannya, lahirlah hjukum atau aturan yang a rule by law.setiap orang di mata hokum sama, tidak ada yang kebal hokum.
Keadilan pada umumnya sulit diperoleh sehingga kalau terpaksa harus dituntut. Dalam hal ini, untuk memperoleh keadilan biasanya diperlukan pihak ketiga sebagai penengah. Sesuai dengan sifatnya, peradilan yang diadakan oleh pemerintah diberikan lambing neraca yang horizontal yang menganduang arti bahwa keadilan adalah suatu yang tidak berat sebelah. Untuk melaksanakan keadilan yang berlaku di masyarakat di dalam Negara, diperlukan suatu peraturan yang disebut nundang atau hokum.
Untuk lebih mendalami soal keadilan, pertlu dikenal tentang adanya hokum kodrat,dan hukum positif. Hokum kodrat merupakan hokum yang berdasarkan atas penciptanya.sedangkan hokum positif adalah hokum yang diciptakan oleh manusia. Namun kedua hokum tersebut memiliki persamaan karma menyangkut hak asasi manusia.
Yang disebut hak asasimanusia adalah hak yang dimiliki manusia bukan karma diberikan manusia,tetapi karma diberikan oleh Tuhan.selain kedua hokum diatas,khususnya dalam masyarakat Indonesia yangtradisional dikenal hokum lain yang disebut hokum adat. Hokum ini pada umumnya tidak tertulis namun diketahui oleh masyarakatnya.
2. KEJUJURAN
Kejujuran, menurut kamus umum bahasa Indonesia berarti kelurusan hati atau ketulusan hati. Hati yang tulus atau lurus merupakan hati atau perasaan yang ada pada diri seseorangdan memiliki nilai nyang baik. Kejujuran bersangkut erat dengan masalah nurani.dengan bertolak ukur dari hati nuraninya, seseorang dapat ditebak perasaan moril dan susilany, yaitu perasaan yang dihayati apabila hartus menentukan pilihan,apakah hal itu baik atau buruk, benar atau salah.
Yang masih erat hubungannya dengan nurani adalah kata hati. Daloam pembicaraan sehari-hari,kadang orang mengalami kesulitan dalam membedakan budi nurani dan kata hati, karena keduasnya merupakan masalah psikis yang mendalam.
3. PEMULIHAN NAMA BAIK
Pemulihan nama baik berarti mengembalikan nama baik seseorang yang semula dinilai tidak baik, sehingga pada saat penilaian tersebut ditiadakan atau dicabut,orng tersebut akan memiliki nama baik kembali.dalam hubunganya dengan keadilan merupakan hal yang adil dan manusiawi, apabila seorang yantg pada suatu waktu deinilai sudah baik, berhak memperoleh nama baiknya kembali.
Pengembangan nama baik seseorang tidak hanya cukup secara juridis-formal,tetapi juga perlu ndiikuti dengan situasi yang sifatnya etis-sosial. Yaitu bahwa orang yang memperoleh pengembalian nama baik perlu memperoleh tempat yang layak dan perlu memperoleh perlakuan yang sewajarnya dalam masyarakat. Dengan istilah ilmiah disebutkan bahwa yang bersangkutan prlu mendapatkan resosialisasi.
Dalam masyarakat tradisional pengembalian nama baik seseorang dapat dilakukan dengan upacara adapt. Diannataranya dengan menyembelih kerbau yang dagingnya dipergunakan untuk pesta keluarga besar. Pada kesempatan tersebut,orng yang selama ini kena hukuman berupa pengcilan, meminta maaf kepada seluruh keluarga yang hadir.
Dalam masyarakat modern, resosialisasi dilakukan antara lain dalam kasus narapidana, wanita tuna susila dan orang yang kena penyakit syaraf. Orng yang memperoleh resosialisasi wajib berpikir sehat sehingga pengalaman buruk dalam kehidupannya dijadikan sebagai guru yang baik. Edalam hal ini ia berjanji dan berusaha untuk tidak mengulangi pengalaman buruknya tersebut.
4. PEMBALASAN
Pembalasan berasal dari kata balas, artinya cara atau perbuatan yang bertujuan untuk memulangkan kembali apa yang pernah dikenakan kepadanya. Dalam kaitannya dengan keadilan, pembalasan dapat bersifat positif dan negative.
Pembalasan yang sifatnya positif dapat berupa pujian ,mbalan, dan penghargaan.
a. Pujian
Pembalasan positif berupa pujian atau sanjungan akan menyebabkan orang yang memperolehnya bersenaang hati, puas, dan bangga.
b. Imbalan
Pada umumnya, karyawan sudah mempunyai tugas masing-masing. Untuk tugas itu mereka memperoleh gaji.gaji tersebud diperoleh sesuai dengan pendidikan,pengalaman kerja,lama kerja, dan prestasinya.
c. Penghargaan
Pengertian penghargaan sangat luas maka dibedakan atas penghargaan yang sifatnya spiritual dan yang sifatnya material. Yang sifatnya spiritual dapat yang berwujud surat paenghargaan dan bidang jasa, sedangkan yang sifatnya material berupa uang dan benda.
Sumber:
-buku ilmu budaya dasar,edisi revisi-Supartono Widiosiswoyo
MANUSIA DAN PENDERITAAN
1.PENGERTIN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita,derita berasal dari bahasa,dhra sansekerta yang berarti menahan atauy menanggung. Penderitaan merupakan resiko dalam kehidupan yang telah di gariskan oleh Yang Mahakuasa, Disamping kesenangan dan kebahagiaan yang diberikan kepada umatnya.AQgama Hindu dan Budha mengajarkan bahwa dilahirkan kembali adalah suatu sengsara, dan mereka yang tidak dilahirkan kembali dan tinggal di surga merupakan suatu kebahagiaan.
Seperti halnya kedua agama diatas, pada dasarnya agama lain juga memberikan ajaran yang bersifat pengendalian nafsu dalam kehidupan manusia dan memusatkan kehidupan pada kehidupan berikutnya.Kembali mengenai penderitaan, timbul lagi suatu pertanyaan. Bagai mana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya? Untuk mengatasi penderitaan fisik, untuk mengurangi atau menyembuhkanya, manusia dapat mengatasinya dengan cara medis. Sedangtkan penderitaan psikis, dapat jutga diatasi penyembuhannya dengan bantuan tenaga ahli seperti psikolog atau psikiater, tetapi yangutama adalah penderita itu sendiri yang secara sadar wajib mengatasinya.
2. SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani,dapat juga diartikan siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami oleh seseorang, timbullah penderitaan. Berikut ini akan diuraikan tentang siksaan dan beberapa wujudnya, seperti kebimbangan,kesepian,dan ketakutan.
a.Kebimbangan
Kebimbanganh dialami seseorang apabila pada suatun saat ia tidak bisa menemukan pilihan manya yang akan diambil
b.Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang berupa rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya. Hal ini akan terus dirasakan walaupun ia berada didalam keramaian.
c.Ketakutan
Ketakutan merupakan hal lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa dirinya ketakutan antara lain sebagai berikut.
1)Claustrophobia
2)Agrophobia
)Actophobia
4)Kegelapan
5)Kesakitan
6)Kegagalan
3.KEKALUTAN MENTAL
Secara sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga seseorang yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Sebab sebab timbulnya kekalutan mental adalah sebagai berikut:
a. Kepribadian yang lemah akibat dari kondisi jasmani atau rohani yang kurang sempurna
b. Terjadinya konflik social budaya akibat adanya norma yang berbeda
c. Cara mematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan social
Cara menghindarkan diri dari frustasi adalah sebagai berikut:
a. harus memelihara kesehatan jiwa
b. melatih berfikir dan berbuat wajar tanpa menggunakan defence mechanism atau escape mechanism yang negative
c. berani mengtasi kesulitan sebagai respon terhadap tantangan
d. berkomunikasi kepada orang lain terutama para ahli
beberapa istilah yang sering dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan kekalutan mental adalah bobsesi dan kompulsi. Obsesi adalah ketakutan byang selalu membayangi penderitanya. Kompulsi adalah perbuatan yang disadari sebagai hal yang irasional, tetapi dilakukan juga diluar kesadarannya akibat dari adanya obsesi yang dideritanya.
Penderitaan maupun siksaan yang dihadapi oleh manusia, memang merupakan beban berat, mengkibatkan seseorang merasa bahwa deunia ini merupakan neraka bagi hidupnya.
Sumber:
-buku ilmu budaya dasar,edisi revisi-Supartono Widiosiswoyo
Selasa, 23 November 2010
MANUSIA DAN KEINDAHAN
MANUSIA DAN KEINDAHAN
1.PENGERTIAN KEINDAHAN
Kebudayaan diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya,terutama kebutuhan hidup fisiknya. Setelah kebutuhan pokok dapat dipenuhi,manusia menciptakan kesenian yang merupakan salah satu kebutuhan psikisnya yang tercukupi melalui rasa indah.
Pada umumna keindahan dapat dinikmati manusia melalui dua macamindranya,yaitu indra mata dan indra telinga,atau keduanya secara serentak.keindahan dalam hubungannya dengan kedua panca indra itu,dibedakan atas tiga macam, yaitu:
a.seni rupa
-senirupa merupakan kesenian yang dapat dinikmati melalui indra mata sehingga sifatnya fisual.
b.seni suara
-seni suara merupakan kesenian yang dapat dinikmati melalui indra telinga sehingga sifatnya audio.
c.seni pertunjukan
-seni pertunjukan merupakan kesenian yang dapat dinikmati menggunakan indra mata dan telinga sekaligus sehingga sifatnya audiovisual.
2.PERKEMBANGAN KESENIAN
a.perkembangan kesenian atas dasar waktu
perkembangan kesenian atas dasar waktu,pada umumnya dapat dibedakan atas tiga zaman,yaitu zaman kuno,tengah,dan modern.
1)zaman kuno
Zaman kuno memiliki cirri dan sifat sebagai berikut:
-meniru alam
-adanya keselarasan yang bersifat statis
-semboyan yang umum adalah I’art pour I”art
2)zaman tengah
Zaman tengah memiliki sifat peralihan antara zaman tengah dan modern,sehingga memiliki cirri di antara kedua zaman tesebut.
3)zaman modern
Zaman modern memiliki sifat kntemporer bercirikan sifatsebgai berikut:
-merupakan ekspresi manusia
-ada kekuatan yang dinamik
-semboyan yang umum adalah I’art pour I home
Dalam perkembangannya,pada umumnya sejarah budaya atau seni manusia bersifat maju atau berkembang dari wujud yang sederhana ke wujud yang megah,namun ada kalanya juga bersifat regresif atau kembali ke wujud seni yang primitive.misalnya dipergunakannya kembali gaya lama yang tradisional setelah orang jenuh dengan gaya baru yang modern.
b.perkembangan kesenian atas dasar tempat atau lokasi
perkembangan kesenian menurut tempat atau lokasi juga dapat membedakan satu kesenian dengan kesenian yang lain. Namun perbedaan ini sebenarnya juga tidak terlepas dari factor waktu. Sehingga perkembangan menurut tempat dapat juga menggambarkan perkembangan waktu. Secara umum,perkembangan kesenian ini dapat dibedakan atas kesenian rakyat,kraton,dan kota.
1. kesenian rakyat
kesenian rakyat yang merupakan seni tertua di Indonesia disebut sebagai seni tradisional. Seni ini sifatnya masih asli sehingga disebut juga kesenian daerah.
Beberapa cirri kesenian rakyat adalah sebagai berikut:
a.kesenian rakyat merupakan ekspresi –kolektif masyarakat tingkat rendah.
b.kesenian rakyat keadaannya sangat sederhana karna pendukungnya memang memiliki tingkat kehidupan dan kemampuan yang rendah walau belum tentu dapat dikatakan miskin.
c.arena yang dipergunakan untuk kesenian rakyat adalah lapangan terbuka.
d.kesenian rakyat bersifat spontan.sehingga dalam kesenian rakyat tidak di butuhkan naskah.
e.pada pertunjukan kesenian rakyat,antara permainan dan penonton dapat dengan mudah terjadi komunikasi.
f.yang diutamakan dalam suatu pertunjukan kesenian rakyat adalah jalan pertunjukan harus mengikuti cerita sebagaimana lazimnya.
Walaupun kesenian rakyat dikatakan sederhana,karena lahir dari masyarakat yang memang sederhana,tetapi memiliki beberapa fungsi yaitu :
a.untuk memberikan hiburan
b.untuk keperluan suatu upacara adat
c.sebagai media pendidikan yang sifatnya informal.
d.kesenian rakyat dapat memberikan kesempatan orang2 untuk mengekspresikan jiwanya.
2.kesenian keraton
Kesenian keraton merupakan kesenian yang berkembang di keraton istana raja.pendukukungnya adalah raja dan bangsawan,bendoro dalam bahasa jawa.
Berapa cirinya adalah sebagai berikut :
a.arena yang di pergunakan adalah pendopo
b.penyajiannya serba megah
c.keraton sebagai makro kosmos dan rakyatnya sebagai mikro kosmos.
d.cerita yang sering di mainkan erat hubungannya dengan masalah pemerintahan.
e.penontonnya cukup beradab.
3.kesenian kota
Kesenian atau teater kota merupakan kesenian yang berkembang di kota terutama setelah kota-kota di Indonesia menjadi pusat kegiatan perdagangan maupun pemerintahan.
Beberapa ciri keseniat kota adalah sebagai berikut :
a.arena yagn di pergunakan adalah gedung pertunjukan.
B.penyajian yang serba kontemporer.
c.materi yang di sajikan umumnya adalah cerita hidup dalam masyarakat.
d.antara pemain dan penonton tidak terdapat komunikasi.
Teater kota memiliki prospek yang cerah dibandingkan kedua teater yang telah di kemukakan sebelumnya.sifat modern dari teater kota menyebabkan kedua teater sebelumnya jadi bersifat tradisional.
3.ALIRAN-ALIRAN KESENIAN
Dengan bahasa kesenian dapat di sebutkan bahwa seni yang masih tergantung pada alam dikenal sebagai naturalisme atau realism sedangkan yang sudah cenderung sebagai ciptaan manusia dikenal sebagai ekspresionisme.
Berikut akan di kemukakan masing-masing berupa cabang alirannya serta contohnya untuk memperjelas.
a.seni lukis
seni lukis dapat di definisikan antara lain sebagai ekspresi manusia akan keindahan yang dituangkan dengan sarana tertentu pada kanvas,yaitu kain untuk lukisan.
Beberapa aliran seni lukis di indonesiayang umum adalah :
1.naif-primitivisme =Merupakan aliran seni lukis yang memiliki sifat naïf ( kekanak-kanakan) dan masih primitive (sederhana).
2.naturalisme=Merupakan suatu aliran dalam seni lukis yang mengutamakan keindahan sesuai dengan alam.
3.Ekspresionisme =merupakan aliran dalam seni lukis yang subjeknya mengutamakan perasaan atau fikiran pelukis itu sendiri lalu dituangkan dalam kanvas jadi bukan objeknya tetapi subjeknya.
4.kubisme = merupakan suatu aliran dalam seni lukis yang dalam mewujudkan lukisannya didasari oleh pola kubus
5.gerakan seni rupa baru Indonesia= gerakan imajinasi yang bebas.
b.seni sastra
merupakan wujud lain yang dapat diciptakan oleh manusia. Sastra,sebagai karya manusia yang berdasarkan keindahan dalam bahasa,juga memiliki aliran-aliran sesuai dengan rasa dan karya sang penciptanya. Seperti juga dengan seni lukis yang telah diuraikan dimuka seni sastra dapat di bedakan atas kedua aliran yaitu realism dan ekspresionisme. Masing-masing memiliki subaliran yang secara garis besar diuraikan di bawah ini.
1. realisme
merupakan aliran yang timbul berdasarkan cara yang ilmiah. Aliran ini menitik beratkan pada objeknya.
Aliran realisme terbagi dalam beberapa sub,antara lain adalah sebagai berikut:
a. impresionisme
adalah realisme yang mendasarkan uraiannya pada impresi atau kesan.
b. Naturalism
Naturalism dalam seni sastra tidak lagi hanya mengandung pengrtian tentang hal-hal yang bersifat buruk,mesum(porno).
c. neo-naturalisme
neo-naturalisme artinya naturalism dalam bentuk baru.
d. Determinisme
Determinisme merupakan cabang realism yang menitik beratkan pada hal-hal yang telah di tentukan.
2. ekspresionisme
merupakan suatu aliran dalam seni sastra yang timbul berdasarkan atas ekspresi atau pengeluaran perasaan si penciptanya sehingga titik beratnya terletak pada subyeknya.
Aliran ekspresionisme terbagi menjadi beberapa sub:
a. romantic
b. idealism
c. simbolik
d. surrealism
4.RENUNGAN,KESERASIAN,DAN KEHALUSAN
a. renungan
renungan merupakan merupakan hasil merenung. Merenung adalah memikirkan sesuatu secara mendalam dengan diam.
Dalam usaha manusia menciptakan karya seni terdapat beberapa teori:
1. teori pengungkapan
pengungkapan disebut juga ekspresionalisme yang didapat dari sebuah renungan sehingga mendapatkan idea tau wahyu.
2. Teori metafisika
Dalam teori ini orang menggunakan filsafat sebagai dasar perenungannya.
3. Teori psikologi
Dalam teori ini penciptaan seni dadasarkan atas kejiwaan.
b. keserasian
berasal dari kata rasi yang berarti cocok,sesuai,atau harmonis. Dalam IBD disebutkan bahwa ada enam asas cirri-ciri bentuk seni,yaitu:
1. Asas kesatuan bentuk
Menyebutkan bahwa karya seni memiliku unsur-unsur yang keseluruhannya membentuk karya sebagai satuan yang indah.
2. Asas tema
Menyebutkan bahwa setiap karya seni keseluruhan ada kalanya juga memiliki beberapa tema dalam satu karya seni.
3. Asas variasi berdasarkan tema
Merupakan asas yang berganti-ganti atau perbedaan cerita dengan tema yang tetap.
4. Asas keseimbangan
Merupakan asas keseimbangan antara yang baik dan yang buruk,yang menggambarkan bahwa ada kesamaan dari unsure-unsur yang berlawanan dalam unsure-unsur yang bersamaan sehingga menciptakan suatu kebulatan yang baik.
5. Asas perkembangan
Merupakan asas yang menggambarkan bahwa awal suatu karya seni akan menentukan bagian-bagian selanjutnya dan menciptakan suatu karya yang menyeluruh.
6. Asas tata jenjang
merupakan asas yang menyatakan bahwa satu unsure yang memegang peranan penting secara tegas akan mendukung tema yang bersangkutan dan peranan yang lebih besar dari unsure lain.
c. kehalusan
kehalusan mengandung arti sebagai sifat yang tidak kasar,lembut,sopan,dan beradab. Dalam tingkah laku,bagian tubuh yang jasmaniah juga menggambarkan kehalusan atau kekasaran. Bagian-bagian tubuh yang berperan demikian adalah kaki,tangan,bahu,kepala,mulut,bibir,mata,dan muka. Kehalusan gerak tubuh tersebut mencerminkan kepribadian seseorang.
Sumber:
-buku ilmu budaya dasar,edisi revisi-Supartono Widiosiswoyo
1.PENGERTIAN KEINDAHAN
Kebudayaan diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya,terutama kebutuhan hidup fisiknya. Setelah kebutuhan pokok dapat dipenuhi,manusia menciptakan kesenian yang merupakan salah satu kebutuhan psikisnya yang tercukupi melalui rasa indah.
Pada umumna keindahan dapat dinikmati manusia melalui dua macamindranya,yaitu indra mata dan indra telinga,atau keduanya secara serentak.keindahan dalam hubungannya dengan kedua panca indra itu,dibedakan atas tiga macam, yaitu:
a.seni rupa
-senirupa merupakan kesenian yang dapat dinikmati melalui indra mata sehingga sifatnya fisual.
b.seni suara
-seni suara merupakan kesenian yang dapat dinikmati melalui indra telinga sehingga sifatnya audio.
c.seni pertunjukan
-seni pertunjukan merupakan kesenian yang dapat dinikmati menggunakan indra mata dan telinga sekaligus sehingga sifatnya audiovisual.
2.PERKEMBANGAN KESENIAN
a.perkembangan kesenian atas dasar waktu
perkembangan kesenian atas dasar waktu,pada umumnya dapat dibedakan atas tiga zaman,yaitu zaman kuno,tengah,dan modern.
1)zaman kuno
Zaman kuno memiliki cirri dan sifat sebagai berikut:
-meniru alam
-adanya keselarasan yang bersifat statis
-semboyan yang umum adalah I’art pour I”art
2)zaman tengah
Zaman tengah memiliki sifat peralihan antara zaman tengah dan modern,sehingga memiliki cirri di antara kedua zaman tesebut.
3)zaman modern
Zaman modern memiliki sifat kntemporer bercirikan sifatsebgai berikut:
-merupakan ekspresi manusia
-ada kekuatan yang dinamik
-semboyan yang umum adalah I’art pour I home
Dalam perkembangannya,pada umumnya sejarah budaya atau seni manusia bersifat maju atau berkembang dari wujud yang sederhana ke wujud yang megah,namun ada kalanya juga bersifat regresif atau kembali ke wujud seni yang primitive.misalnya dipergunakannya kembali gaya lama yang tradisional setelah orang jenuh dengan gaya baru yang modern.
b.perkembangan kesenian atas dasar tempat atau lokasi
perkembangan kesenian menurut tempat atau lokasi juga dapat membedakan satu kesenian dengan kesenian yang lain. Namun perbedaan ini sebenarnya juga tidak terlepas dari factor waktu. Sehingga perkembangan menurut tempat dapat juga menggambarkan perkembangan waktu. Secara umum,perkembangan kesenian ini dapat dibedakan atas kesenian rakyat,kraton,dan kota.
1. kesenian rakyat
kesenian rakyat yang merupakan seni tertua di Indonesia disebut sebagai seni tradisional. Seni ini sifatnya masih asli sehingga disebut juga kesenian daerah.
Beberapa cirri kesenian rakyat adalah sebagai berikut:
a.kesenian rakyat merupakan ekspresi –kolektif masyarakat tingkat rendah.
b.kesenian rakyat keadaannya sangat sederhana karna pendukungnya memang memiliki tingkat kehidupan dan kemampuan yang rendah walau belum tentu dapat dikatakan miskin.
c.arena yang dipergunakan untuk kesenian rakyat adalah lapangan terbuka.
d.kesenian rakyat bersifat spontan.sehingga dalam kesenian rakyat tidak di butuhkan naskah.
e.pada pertunjukan kesenian rakyat,antara permainan dan penonton dapat dengan mudah terjadi komunikasi.
f.yang diutamakan dalam suatu pertunjukan kesenian rakyat adalah jalan pertunjukan harus mengikuti cerita sebagaimana lazimnya.
Walaupun kesenian rakyat dikatakan sederhana,karena lahir dari masyarakat yang memang sederhana,tetapi memiliki beberapa fungsi yaitu :
a.untuk memberikan hiburan
b.untuk keperluan suatu upacara adat
c.sebagai media pendidikan yang sifatnya informal.
d.kesenian rakyat dapat memberikan kesempatan orang2 untuk mengekspresikan jiwanya.
2.kesenian keraton
Kesenian keraton merupakan kesenian yang berkembang di keraton istana raja.pendukukungnya adalah raja dan bangsawan,bendoro dalam bahasa jawa.
Berapa cirinya adalah sebagai berikut :
a.arena yang di pergunakan adalah pendopo
b.penyajiannya serba megah
c.keraton sebagai makro kosmos dan rakyatnya sebagai mikro kosmos.
d.cerita yang sering di mainkan erat hubungannya dengan masalah pemerintahan.
e.penontonnya cukup beradab.
3.kesenian kota
Kesenian atau teater kota merupakan kesenian yang berkembang di kota terutama setelah kota-kota di Indonesia menjadi pusat kegiatan perdagangan maupun pemerintahan.
Beberapa ciri keseniat kota adalah sebagai berikut :
a.arena yagn di pergunakan adalah gedung pertunjukan.
B.penyajian yang serba kontemporer.
c.materi yang di sajikan umumnya adalah cerita hidup dalam masyarakat.
d.antara pemain dan penonton tidak terdapat komunikasi.
Teater kota memiliki prospek yang cerah dibandingkan kedua teater yang telah di kemukakan sebelumnya.sifat modern dari teater kota menyebabkan kedua teater sebelumnya jadi bersifat tradisional.
3.ALIRAN-ALIRAN KESENIAN
Dengan bahasa kesenian dapat di sebutkan bahwa seni yang masih tergantung pada alam dikenal sebagai naturalisme atau realism sedangkan yang sudah cenderung sebagai ciptaan manusia dikenal sebagai ekspresionisme.
Berikut akan di kemukakan masing-masing berupa cabang alirannya serta contohnya untuk memperjelas.
a.seni lukis
seni lukis dapat di definisikan antara lain sebagai ekspresi manusia akan keindahan yang dituangkan dengan sarana tertentu pada kanvas,yaitu kain untuk lukisan.
Beberapa aliran seni lukis di indonesiayang umum adalah :
1.naif-primitivisme =Merupakan aliran seni lukis yang memiliki sifat naïf ( kekanak-kanakan) dan masih primitive (sederhana).
2.naturalisme=Merupakan suatu aliran dalam seni lukis yang mengutamakan keindahan sesuai dengan alam.
3.Ekspresionisme =merupakan aliran dalam seni lukis yang subjeknya mengutamakan perasaan atau fikiran pelukis itu sendiri lalu dituangkan dalam kanvas jadi bukan objeknya tetapi subjeknya.
4.kubisme = merupakan suatu aliran dalam seni lukis yang dalam mewujudkan lukisannya didasari oleh pola kubus
5.gerakan seni rupa baru Indonesia= gerakan imajinasi yang bebas.
b.seni sastra
merupakan wujud lain yang dapat diciptakan oleh manusia. Sastra,sebagai karya manusia yang berdasarkan keindahan dalam bahasa,juga memiliki aliran-aliran sesuai dengan rasa dan karya sang penciptanya. Seperti juga dengan seni lukis yang telah diuraikan dimuka seni sastra dapat di bedakan atas kedua aliran yaitu realism dan ekspresionisme. Masing-masing memiliki subaliran yang secara garis besar diuraikan di bawah ini.
1. realisme
merupakan aliran yang timbul berdasarkan cara yang ilmiah. Aliran ini menitik beratkan pada objeknya.
Aliran realisme terbagi dalam beberapa sub,antara lain adalah sebagai berikut:
a. impresionisme
adalah realisme yang mendasarkan uraiannya pada impresi atau kesan.
b. Naturalism
Naturalism dalam seni sastra tidak lagi hanya mengandung pengrtian tentang hal-hal yang bersifat buruk,mesum(porno).
c. neo-naturalisme
neo-naturalisme artinya naturalism dalam bentuk baru.
d. Determinisme
Determinisme merupakan cabang realism yang menitik beratkan pada hal-hal yang telah di tentukan.
2. ekspresionisme
merupakan suatu aliran dalam seni sastra yang timbul berdasarkan atas ekspresi atau pengeluaran perasaan si penciptanya sehingga titik beratnya terletak pada subyeknya.
Aliran ekspresionisme terbagi menjadi beberapa sub:
a. romantic
b. idealism
c. simbolik
d. surrealism
4.RENUNGAN,KESERASIAN,DAN KEHALUSAN
a. renungan
renungan merupakan merupakan hasil merenung. Merenung adalah memikirkan sesuatu secara mendalam dengan diam.
Dalam usaha manusia menciptakan karya seni terdapat beberapa teori:
1. teori pengungkapan
pengungkapan disebut juga ekspresionalisme yang didapat dari sebuah renungan sehingga mendapatkan idea tau wahyu.
2. Teori metafisika
Dalam teori ini orang menggunakan filsafat sebagai dasar perenungannya.
3. Teori psikologi
Dalam teori ini penciptaan seni dadasarkan atas kejiwaan.
b. keserasian
berasal dari kata rasi yang berarti cocok,sesuai,atau harmonis. Dalam IBD disebutkan bahwa ada enam asas cirri-ciri bentuk seni,yaitu:
1. Asas kesatuan bentuk
Menyebutkan bahwa karya seni memiliku unsur-unsur yang keseluruhannya membentuk karya sebagai satuan yang indah.
2. Asas tema
Menyebutkan bahwa setiap karya seni keseluruhan ada kalanya juga memiliki beberapa tema dalam satu karya seni.
3. Asas variasi berdasarkan tema
Merupakan asas yang berganti-ganti atau perbedaan cerita dengan tema yang tetap.
4. Asas keseimbangan
Merupakan asas keseimbangan antara yang baik dan yang buruk,yang menggambarkan bahwa ada kesamaan dari unsure-unsur yang berlawanan dalam unsure-unsur yang bersamaan sehingga menciptakan suatu kebulatan yang baik.
5. Asas perkembangan
Merupakan asas yang menggambarkan bahwa awal suatu karya seni akan menentukan bagian-bagian selanjutnya dan menciptakan suatu karya yang menyeluruh.
6. Asas tata jenjang
merupakan asas yang menyatakan bahwa satu unsure yang memegang peranan penting secara tegas akan mendukung tema yang bersangkutan dan peranan yang lebih besar dari unsure lain.
c. kehalusan
kehalusan mengandung arti sebagai sifat yang tidak kasar,lembut,sopan,dan beradab. Dalam tingkah laku,bagian tubuh yang jasmaniah juga menggambarkan kehalusan atau kekasaran. Bagian-bagian tubuh yang berperan demikian adalah kaki,tangan,bahu,kepala,mulut,bibir,mata,dan muka. Kehalusan gerak tubuh tersebut mencerminkan kepribadian seseorang.
Sumber:
-buku ilmu budaya dasar,edisi revisi-Supartono Widiosiswoyo
Langganan:
Postingan (Atom)